Mengapa Saya Masih Cinta Sepak Bola

Saat yang Membuat Saya Runtuh
Saya berusia sembilan ketika nenek saya bisik, ‘Pelé tidak bermain sepak bola—dia membuatnya bernapas.’ Saat itu, saya tak tahu klub soal kontrak atau nilai pasar. Saya tahu ini soal keluarga—tentang nyanyian tengah malam di jendela Brooklyn, tempat ayah saya mematikan TV tapi membiarkan radio menyala.
Lompat ke musim ini: Ferdinand bicara di YouTube—bukan sebagai komentator, tapi penyair kerinduan. Ia berkata: ‘United’s 9? Saya ingin Osmeñ.’ Dan untuk sejenak—Ia pun merasakannya.
Keheningan di Antara Kata
Mereka sebut ini jendela transfer. Tapi bagaimana jika ini benar-benar detak jantung? Ketika ia berkata ‘Saya ingin Osmeñ,’ ia bukan bicara soal gol atau gaji. Ia berkata: ‘Saya masih percaya pada keajaiban.’ Dan keajaiban itu? Ia hidup dalam gradien kuning-hijau di Rio saat senja.
Tidak semua suporter mengerti mengapa kita menangis saat Brazil kalah. Tapi ketika kau melihat ibumu mengenakan jersey itu—kau tahu.
Warisan Tak Ditandatangani—Ia Hidup
Ferdinand menolak Osmeñ bukan karena ia meragukan bakatnya. Ia menolaknya karena ia terlalu mencintainya. Dan mungkin… itulah sebab kita masih mencintai sepak bola setelah kekalahan Piala Dunia.
Apa momen yang membuatmu jatuh cinta? Bagikan kenangan pertandingan pertamamu di bawah.
LunaEcho23
Komentar populer (2)

عندما سمعت أن فيرديناند لم يلعب الكرة… بل صنعها! شفتُه وهو يكتب كودًا بالليل، وقلت: “هذا ليس تمريرًا، هذا إيمان!” 🤯 الآن أفهم لماذا البكاء عند خسارة البرازيل؟ لأننا نبكي على الجوار… لا على النتيجة! فإذا كان ‘أوسمن’ هو الإجابة… فلماذا نشتري تذاكر؟ لأننا نحب الكرة بذكاء أكثر من موهبة! شاركني: هل تعتقد أن الفوز يعتمد على التحليل أم على الدعاء؟

Ferdinand không chơi bóng đá — anh ấy làm nó thở! Tôi từng nghĩ đó là hợp đồng thị trường… nhưng hóa ra là lời thì thầm của bà ngoại lúc nửa đêm ở Brooklyn! Bây giờ tôi hiểu rồi: yêu bóng đá không phải vì chiến thắng — mà vì nó… có hồn! Bạn đã bao giờ khóc vì một pha bóng mà không ai ghi lại? Hãy comment nếu bạn cũng từng nghe tiếng thì thầm từ chiếc radio cũ kĩ ấy!

